Bukit Asam Kejar Target Produksi Batu Bara 30 Juta Ton Tahun Ini
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari holding BUMN Pertambangan, menargetkan produksi batu bara mencapai 30 juta ton pada tahun ini. Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengatakan, hingga semester I tahun 2021 perseroan telah merealisasikan produksi batubara sebanyak 13,3 juta ton atau 44 persen dari target produksi tahun ini, dan naik 11 persen dari realisasi produksi batu bara periode sama tahun lalu.
“Total produksi batu bara PTBA selama semester I-2021 mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021,” kata Farida dalam public expose live, Senin (6/9/2021).
Farida mengatakan, pada semester I tahun ini, perseroan mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba bersih Rp 1,8 triliun, naik 38 persen dibanding periode serupa di tahun lalu yang senilai Rp 1,3 triliun. Menurut dia, pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 10,3 triliun, meningkat 14 persen dari capaian di periode serupa tahun lalu Rp 9 triliun. Jumlah total aset perusahaan pun menorehkan kenaikan 10 persen hanya dalam 3 bulan, dari Rp 24,5 triliun per 31 Maret 2021 menjadi Rp 27 triliun pada akhir semester I-2021.
Kenaikan kinerja ini seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara. Disertai dengan kenaikan harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level 134,7 dollar AS per ton pada 30 Juni 2021,” ujar dia.
Adapun beberapa proyek yang saat ini tengah menjadi fokus perseroan antara lain proyek pengembangan Hilirisasi Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim dan Kawasan Industri – Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) – Tanjung Enim. Perseroan juga tengah fokus menggarap PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai 1,68 miliar dollar AS.
Perseroan juga melakukan ekspansi dengan menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan paska tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin-Sumatera Barat, Tanjung Enim-Sumatera Selatan, dan Bantuas-Kalimantan Timur.
PTBA juga telah menandatangani Head of Agreement (HoA/Perjanjian Induk) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk pengembangan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan.
Dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), PTBA juga mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton/tahun pada tahun 2026, termasuk jalur baru yang terdiri dari Tanjung Enim – Arah Utara dan Tanjung Enim – Arah Selatan.
Sumber : KOMPAS